Minggu, 16 November 2014

Macam-Macam Jenis Kertas dan Ukurannya

A. Macam - macam kertas yang biasa digunakan di percetakan :
1. HVS
Ada berbagai macam ukuran kertas di pasaran ini, dari yang populer seperti A3, A4, F4,kuarto,HVS. Tidak masalah apakah warnanya adalah putih atau tidak, sebenarnya secara umum ukuran kertas dibagi dari A,B,C,R,F dan jenis lainnya. Silahkan dilihat ukurannya dibawah ini.
SERI A
  • A0 = 84,1 x 118,9 cm
  • A1 = 59,4 x 84,1cm
  • A2 = 42,0 x 59,4cm
  • A3 = 29,7 x 42,0cm
  • A3+ = 31,8 x 48,0cm
  • A4 = 21,0 x 29,7cm
  • A5 = 14,8 x 21,0cm
  • A6 = 10,5 x 14,8cm
  • A7 = 7,4 x 10,5cm
  • A8 = 5,2 x 7,4cm
  • A9 = 3,7 x 5,2cm
  • A10 = 2,6 x 3,7cm
Ukuran kertas pada Seri A biasa digunakan untuk cetakan umum dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi. Yang sering digunakan biasanya menurut pengamatan bintang adalah ukuran A3 dan A4
SERI B
  • B0 = 100,0 x 141,4cm
  • B1 = 70,7 x 100,0cm
  • B2 = 50,0 x 70,7cm
  • B3 = 35,3 x 500cm
  • B4 = 25,0 x 35,3cm
  • B5 = 17,6 x 25,0cm
  • B6 = 12,5 x 17,6cm
  • B7 = 8,8 x 12,5cm
  • B8 = 6,2 x 8,8cm
  • B9 = 4,4 x 6,2cm
  • B10 = 3,1 x 4,4cm
Ukuran kertas putih Seri B biasa digunakan untuk poster dan lukisan dinding
SERI C
  • C0 = 91,7 x 129,7cm
  • C1 = 64,8 x 91,7cm
  • C2 = 45,8 x 64,8cm
  • C3 = 32,4 x 45,8cm
  • C4 = 22,9 x 32,4cm
  • C5 = 16,2 x 22,9cm
  • C6 = 11,4 x 16,2cm
  • C7 = 8,1 x 11,4cm
  • C8 = 5,7 x 8,1cm
Ukuran kertas ini biasa digunakan untuk map, kartu post dan amplop
SERI R
  • 2R = 6,0 x 9,0cm
  • 3R = 8,9 x 12,7cm
  • 4R = 10,2 x 15,2cm
  • 5R = 12,7 x 17,8cm
  • 6R = 15,2 x 20,3cm
  • 8R = 20,3 x 25,4cm
  • 8R+ = 20,3 x 30,5cm
  • 10R = 25,4 x 30,5cm
  • 10R+ = 25,4 x 38,1cm
  • 11R = 27,9 x 35,6cm
  • 11R+ = 27,9 x 43,2cm
  • 12R = 30,5 x 38,1cm
  • 12R+ = 30,5 x 46,5cm
Ukuran ini biasa digunakan untuk kertas jenis Foto untuk mencetak foto. Pasti anda familiar bangetkan, jika sudah pernah mencetak foto. Pasti deh yang ditanya adalah mau cetak ukuran R berapa
SERI F
  • F4 /Folio = 21,0 x 33,0cm
Biasa digunakan untuk fotocopy dan perkantoran. Yang paling sering digunakan adalah F4 atau orang lebih suka menyebutnya Folio.
Ada juga ukuran kertas yang disebut dengan nama lain seperti kuarto maupun HVS (ini bukan ukuran kertas)
2. Art/Matt Paper 
Bahan kertas untuk brosur, karena permukaannya yang licin(art), atau yang semi doff (matt). selain karena licin, hasil yang dihasilkan juga bagus, karena raster kertasnya halus gramasi yang umum dipakai 100g, 120gr, 150gr.
3. Art Karton
Bahan kertas ini sama seperti art paper, cuma gramasinya lebih tebal. Banyak digunakan untuk cetakan seperti kartu nama, katalog, co profile, brosur, dan cetakan lainnya yang membutuhkan kertas agak tebal.  Umumnya setelah di cetak, bahan ini di lapisi laminating lagi (optional), supaya hasilnya lebih memuaskan. Gramasi yang umum dipakai 190g, 210gr, 230gr, 260gr, 310gr, 360gr.
4. Duplex (coated)
Bahan duplex ini gampang dibedakan dengan bahan lainnya. sisi depan putih, sisi belakangnya abu-abu. Jadi yang dicetak cuma 1 sisi, bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan box. karena harganya yang relatif murah dibandingkan bahan lainnya. Gramasi yang umum dipakai 250gr, 270gr, 310gr, 350gr, 400gr.
5. CWb/duplex putih
Sama seperti duplex cuma bedanya bagian dalamnya putih,sehingga kelihatan lebih bersih. Banyak digunakan untuk box – box makanan. Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr.
6. Ivory
Bahan ivory ini hampir sama seperti art karton, 2 bagian sisinya berwarna putih tetapi tidak seputih art karton. Yang membedakan art karton 2 sisinya lebih licin dan ivory hanya 1 sisi yang licin, hampir seperti kertas duplex tetapi kertas duplex permukaannya lebih halus. Bahan ini juga banyak digunakan untuk box kosmetik, karena cukup tebal/kokoh. Gramasi yang umum digunakan 210gr, 230gr, 250gr, 270gr, 300gr, 350gr.
7. Samson kraft
Warna kertasnya coklat muda, bahan dasar yang digunakan daur ulang, permukaannya kasar. Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena kesannya klasik, jadi bahan ini juga banyak digunakan untuk pembuatan paperbag, hangtag (khususnya untuk distro jeans) karena warna dasarnya coklat, umumnya dicetak 1-2 warna saja. Gramasi yang umum di gunakan 150gr , 220gr(kartoon).
8. Bw / BC / Linen Jepang / Concord
Kertas ini bertexture, biasanya digunakan untuk kop surat / sertifikat. Terdapat berbagai warna. Biasanya gramasinya cuma tersedia 1 macam, misalnya 220gr-250gr.
9. Jasmine
Bahan jasmine ini banyak digunakan untuk membuat undangan, kertasnya agak gliter 2x warna kuning. Gramasinya umumnya cuma 1 ukuran.
10. Corugated (gelombang)
Sesuai namanya, corugated ini karton gelombang. (seperti box indomie, dibagian dalamnya ada gelombang). Box ini kalau di cetak umumnya di tempel lagi, ada yang ditempel menggunakan kertas duplex, kraft atau hvs. Sehingga jika dicetak fullcolor, harus dicetak dulu pada bahan kertas lain kemudian selanjutnya baru di tempelkan. Untuk ketebalannya bahan ini dikategorikan B flute (gelombang besar) & E flute (gelombang kecil).


B. Jenis - Jenis Kertas Untuk Mencetak Foto

berikut ini contoh contohnya :
Ada beberapa jenis kertas foto printing yang banyak beredar dipasaran, diantaranya :

1. Matte / Doff paper

Sangat mudah menyerap tinta sehingga bisa dipakai untuk ngumpetin kualitas tinta dan printer sekaligus tidak memantulkan cahaya. Mencetak foto warna bisa dilihat dari kebutuhannya. Kalau untuk dibingkai atau banyak dipegang-pegang, kertas doff lebih awet dan tidak lengket. Kertas jenis ini seringkali menjadi rekomendasi untuk kertas cetak foto dengan hasil yang bagus.
2. Sublime Paper

Kertas jenis ini bukan digunakan untuk mencetak foto sebagai pajangan dirumah, didompet atau untuk dibingkai tetapi kertas ini digunakan sebagai mediator (media perantara) transfer gambar ke t-shirt (kaos). Jadi bila kita ingin sebuah gambar dipindahkannya ke t-shirt (kaos) maka gunakanlah jenis Sublim Paper karena kertas ini mampu memindahkan tinta dengan maksimal ke t-shirt.
3. Double-Side Paper

Jenis kertas ini mampu digunakan untuk mencetak foto pada kedua sisinya (depan dan belakang). Kualitas foto yang dihasilkan juga cukup bagus, tidak terlalu mengkilap dan cenderung doff. Jenis kertas ini cocok digunakan untuk mencetak pamflet yang biasanya digunakan untuk sarana promosi, sehingga para konsumen dapat melihat dikedua sisinya.
4. fiber matte

Kertas Fiber Base paling tahan lama, karena dia menggunakan kertas dengan pH netral ( biasa di sebut Archival Paper ).
5. Pemium Glossy foto Paper

Kertas jenis ini biasa disebut oleh para penggunanya dengan sebutan high glossy, kertas jenis ini mampu menghasilkan cetakan dengan efek yang lebih mengkilap. Kertas jenis ini sangat cocok untuk mengcetak foto dengan resolusi tinggi. Walaupun harga kertas ini lebih mahal tetapi jika kita gunakan, akan menghasilkan cetakan foto yang maksimal dan lebih cerah.
6. Sticker Glossy foto Paper

Sering kita menjumpai sticker yang menampilkan foto dengan warna dasar kertas putih dan mengkilap, jenis ini sangat cocok untuk keperluan pembuatan sticker serta mampu mencetak foto beresolusi tinggi.
7. Laster foto Paper

Laster foto paper biasanya digunakan untuk keperluan dokumenter karena jenis kertas ini sangat awet bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun, tidak mudah pudar, mampu menghasilkan efek doff, dan sangat cocok untuk foto dengan resolusi tinggi. Permukaan kertas yang mirip kulit jeruk adalah ciri khas untuk membedakan dengan jenis kertas lain. Ketahanan hasil cetakan membuat para konsumen puas, mungkin jenis ini bisa menjadi pertimbangan jika kita ingin serius didunia digital foto printing.
8. Glossy foto Paper / glanz paper

Kertas ini merupakan jenis standar cetak foto. Dengan jenis kertas yang mengkilap, permukaan memantulkan cahaya, permukaan lebih lengket terhadap kaca pigura dan putih mampu menghasilkan cetakan yang standar. Dapat digunakan untuk foto resolusi tinggi dan harga kertas yang relatif murah (standar cetak foto).
9. Canvas Paper

Jenis kertas ini jika kita gunakan untuk mencetak foto akan menghasilkan cetakan dengan sentuhan canvas layaknya sebuah lukisan. Hasil akhir cetakan akan menampilkan foto yang persis dengan kertas canvas.
10. Inkjet Paper

Kertas ini kurang cocok untuk keperluan digital foto printing, jenis kerta inkjet ini biasanya digunakan untuk keperluan grafis, seperti mencetak sketsa gambar, proof arsitektur rumah, grafik bar, dan sebagainya. Kualitas kertasnya lebih bagus dari jenis HVS karena serapan pada tinta lebih bagus dan cepat kering.
11. Metallic paper

Seperti glossy, tapi lebih mengkilap lagi, ada sedikit warna keemasan /metalik. Metallic paper mempunyai permukaan halus dan terlihat agak mengkilat. Sangat cocok dengan namanya karena ada titik-titik metallic pada permukaan kertas ini.
12. Metallic + laminating paper

Hampir sama dengan metallic paper namun pada salah satu sisi ada plastik atau sejenisnya yang menutupi.
13. silky paper

Permukaan kertas lembut namun tidak mengkilat. Daya lekat tinta cukup tinggi sehingga tinta tidak mudah bercecer. Sekaligus bagian permukaan kertas ini tidak mudah terbawa oleh head printer membuat hasil cetakan menjadi lebih baik.

Selain itu masih ada lagi jenis kertas lainnya :

1. Kertas Kraft
Kertas Kraft adalah kertas dari hasil proses kraft dari bubur kayu. Sangat kuat dan lebih kesat. Kertas kraft umumnya berwarna coklat tapi bisa diputihkan untuk menghasilkan kertas putih. Kertas ini umumnya digunakan untuk kantung belanja, karung kertas rangkap, amplop dan kemasan lain

Proses Kraft (juga dikenal kraft pulping atau sulfate process) yang menggambarkan sebuah teknologi untuk merubah kayu menjadi bubur kayu yang hampir seluruhnya mengandung serat selulosa murni. Proses ini melibatkan pemrosesan kepingan kayu dengan campuran sodium hidroksida dan sodium sulfida yang memecah ikatan yang menghubungkan lignin pada selulosa. Proses tersebut dinamakan dari bahasa Jerman yaitu Kraft, yang berarti “kuat”, kata kraft dapat ditemukan dalam berbagai macam literatur, tapi kraft biasa digunakan dalam industri kertas dan bubur kertas. 
2. Kertas Krep
Jenis kertas ini pasti sangat dikenal oeh semua orang, kertas ini biasa digunakan untuk kerajinan, hiasan, dekorasi dan sebagainya. 

Demikian macam -macam kertas tersebut... ada beberapa kertas yang sering kita lihat tapi ada juga yang belum pernah kita lihat.. 
Semoga info ini dapat membantu...

Kamis, 11 September 2014

Hakikat Sebuah Kebutuhan

Hakikat Kebutuhan (Needs)

“Kebutuhan”, itulah kata yang sudah terbiasa masuk ke telinga kita. Sederhana memang, namun siapa sangka di balik kata ini banyak orang yang rela mengorbankan seluruh waktunya. Dari yang bermanfaat sampai yang tidak bermanfaat sama sekali, dari perkara yang kecil sampai perkara yang besar, sehingga banyak di antara manusia yang lalai dan tidak memperhatikan batasan-batasan yang ada.

Satu hal yang sangat ironis, bahwa banyak di antara manusia yang tidak memahami makna kebutuhan, bahkan lebih dari itu juga tidak bisa membedakan makna keinginan dengan makna kebutuhan. Sehingga mereka lebih sering mengedepankan hawa nafsu dari pada perasaan. Bahkan di dalam doa sekalipun, sering kali kita terbawa hawa nafsu ketika kita berdoa. Mengapa demikian? Karena kita lebih sering mendahulukan meminta keinginan kita daripada kebutuhan kita.

Kebutuhan Berbeda dengan Keinginan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادٍ مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنَّ لَهُ وَادِيًا آخَرَ وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ
وَاللَّهُ يَتُوْبُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Andai kata anak Adam itu memiliki satu lembah emas, niscaya ia ingin memiliki satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi mulutnya melainkan tanah (maut), dan Allah menerima taubat siapa saja yang bertaubat kepada-Nya.” (HR. Muslim, no: 1738)

Keinginan manusia tidak terbatas, sementara itu kebutuhan manusia terbatas. Sebagai contoh, kebutuhan manusia akan makan dan minum cukup memenuhi gizi dan kalori saja, cukup sepiring nasi dan beberapa lauk pauk saja. Demikian juga dengan kebutuhan pakaian, cukup menutupi aurat dan melindungi badan dari panas dan dingin. Sementara kalau mengikuti keinginan, perut senantiasa ingin diisi sebanyak-banyaknya dengan makanan yang lezat, badan ingin mengenakan pakaian yang mewah, demikian juga keinginan tempat tinggal dan kendaraan. Tidak aneh jika di kota-kota besar banyak orang yang memiliki mobil dan rumah mewah.

 Ilmu ekonomi konvensional tampaknya tidak membedakan antara keinginan (wants) dan kebutuhan (needs). Mereka menyamakan keduanya dengan alasan jika tidak terpenuhi akan mengakibatkan kelangkaan (scarcity). Hal ini sangat jelas dari teori ekonomi konvensional yang mengatakan bahwa ekonomi adalah perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan faktor produksi (sumber daya) yang terbatas. Inilah yang menjadi biang keladi berbagai kerusakan dan eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dengan prinsip ini pula dalam kasus ekonomi konvensional (kapitalisme) tidak ada distribusi kekayaan yang bersifat sosial, yang mendominasi adalah hak milik pribadi/individual, yang pada akhirnya menimbulkan sifat individualis, egois dan rakus. Itulah sebabnya kita menemukan banyak fenomena di mana segelintir orang bisa menghabiskan berjuta-juta rupiah dalam sehari. Sementara masih banyak orang yang mengalami kesulitan yang luar biasa untuk mendapatkan sesuap nasi. Prinsip ini jelas berbeda dengan Islam.

Arti Sebuah Kebutuhan

Kebutuhan (hajat) adalah suatu yang dibutuhkan manusia dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya dan menjalankan fungsinya yaitu menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah dengan beribadah secara maksimal.

Karena ibadah kepada Allah adalah wajib, maka berusaha untuk memenuhi kebutuhan agar kewajiban itu terlaksana dengan baik, hukumnya menjadi wajib juga, sebagaimana kaidah yang berlaku,
مَالَا يَتِمُّ الوَاجِبُ إِلَّا بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
“Sesuatu yang tidak sempurna kewajiban kecuali dengannya, maka dia wajib adanya.”
Inilah prinsip dasar dalam setiap aktivitas manusia menurut Islam, yaitu senantiasa mengaitkannya dengan tujuan utama manusia diciptakan yaitu ibadah. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka Allah menghiasi manusia dengan hawa nafsu (syahwat), dengan adanya hawa nafsu ini maka muncullah keinginan dalam diri manusia.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: 
 “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)

Jika manusia selalu memperturutkan keinginannya, maka sama halnya memperturutkan hawa nafsunya. Padahal siapa saja yang memperturutkan hawa nafsunya, niscaya hal itu akan mendorong pada kejahatan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: 
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53)
Lebih tegas lagi bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan tiga hal yang menjadi sumber kehancuran yaitu kikir yang diperturutkan, hawa nafsu yang diikuti dan membanggakan diri (ujub).

Tingkatan Kebutuhan

Pertama, berada dalam batasan darurat yaitu tingkatan konsumsi manusia yang paling rendah dan ketika manusia berada dalam tingkatan ini, dia hanya mampu bertahan hidup dalam kelemahan dan kesusahan.
Kedua, tingkatan ekonomi yang tidak hanya didorong oleh usaha memenuhi kebutuhan semata, tapi juga untuk bertujuan bersenang-senang. Gaya hidup seperti  ini bisa menyeret pelakunya pada israf (berlebihan) yang merupakan larangan bagi seorang mukmin, yang pada akhirnya melalaikan manusia dari beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla.
Ketiga, yaitu keadaan yang berada di antara tingkatan yang pertama dan kedua. Gaya hidup ini yang paling sesuai dengan kaidah infak yaitu sederhana. Pada tingkatan ini, manusia bisa memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan layak dan mudah. Dengan demikian, kesempatan dan kemampuan untuk melaksanakan berbagai kewajibannya sebagai manusia sangat terbuka, baik kewajiban ibadah maupun kewajiban sosial.
Mudah-mudahan Alah menjadikan kita semua hamba-hamba yang banyak bersyukur, hamba-hamba yang selalu qana’ah atas apa-apa yang telah Allah berikan. 
Karena Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan memberikan apa yang kita inginkan. Wallahu a’lam.   

Minggu, 31 Agustus 2014

Mafia Pemasaran - Belajar Dari Ikan Louhan & Anthurium-

 Pernah Anda menemukan sepetak tanah yang dulunya hanya dihargai 20.000 Rupiah permeter namun dalam jangka waktu yang relatif singkat bisa menanjak menjadi 750.000 Rupiah permeter ? 

Atau pernah kah menemukan kejanggalan harga yang tidak masuk akal misalnya harga Anthurium (yang sebenarnya bagi saya hanya daun penghias doang biasa saja sih ) bisa dihargai hingga mencapai harga yang spektakular hingga ada yang menawar hingga 30 juta Rupiah perpohon ?

Nah, salah satu kompasianer juga pernah mengulasnya pada tanggal 11-11-2011 seperti berikut : "

-. Anda punya kenal pohon Anthurium, Gelombang Cinta (Wave of Love), Jenmanii ?
Atau mungkin pernah memiliki ikan louhan? Ikan louhan adalah jenis ikan siklid dengan bentuk dan warna yang menarik. Kedua komoditas tersebut pernah membuat geger dengan harganya yang luar biasa mahal. Bayangkan saja jenis Anthurium ada yang bisa dihargai ratusan hingga milyaran rupiah. Kemudian untuk ikan louhan juga begitu. Bayangkan, ikan jenis mujair, keduanya jenis siklid, yang satu harganya lima ratus perak yang lain hingga milyaran. Aneh ? Tapi nyata kan ?




Nah, saya mau memberikan ilustrasi sedikit bagaimana seekor ikan atau sebuah pohon bisa berharga tinggi. Namanya ilustrasi, mungkin ada mengkhayalnya, tetapi tetap berdasarkan ’sedikit’ teori, logika dan fakta di lapangan.

Dunia bisnis tidak lepas dari yang namanya modal. Jadi untuk membuat sebuah komoditas menjadi menarik, perlu modal dan strategi bisnis. Untuk bisa menjual sebuah komoditas kita perlu yang namanya pasar. Jika komoditasnya ada tetapi tidak ada pasarnya sama juga bohong. Nggak laku. Begitu pula jika pasarnya ada tapi produknya tidak dikenal. Jadi tahap awal adalah membentuk image sebuah produk lalu kemudian membuat pasarnya. Saya ambil contoh waktu booming ikan Louhan.

Mempelajari Pasar

Ketika itu di Malaysia berhasil mengembang biakkan jenis iklan siklid yang berwarna indah dan berbentuk menarik. Kemudian peluang ini dimanfaatkan oleh pebisnis. Bagaimana caranya menjual ikan ini dengan harga yang mahal dan menguntungkan. Untuk pasar ikan hias komoditas yang paling mahal ditempati oleh Ikan Koi dan Arwana. Kedua ikan ini sudah terkenal dan memiliki pasar sendiri.

Sementara pasaran tertinggi lainnya dipegang oleh ikan langka, semisal Botia. Ikan Botia ini saat itu masih sulit dikembang biakkan. Menurut seorang eksportir ikan di Cibinong, Bogor, mereka masih menangkapnya dari alam. Sekarang jenis ini sudah banyak ditangkar oleh peternak. Berarti pasar iklan Louhan (siklid) masih terbatas dan harganya murah.

Menciptakan Image

Setelah mempelajari pasar, maka harus dibuat pasar sendiri untuk ikan Louhan. Tetapi sebelumnya harus diperkenalkan dahulu produk yang akan dijual. Karena ikan Louhan adalah hasil ternakan dan sangat mudah dikembang biakan, maka perlu strategi sendiri untuk membentuk image.

Pertama kali yang dilakukan adalah dengan menggunakan media massa. Pebisnis, saya menyebut demikian buat investor, akan mengundang media untuk meliput dan memberitakan tentang ikan jenis baru. Media yang saat itu menjadi barometer hobiis adalah majalah Trubus. Dalam setiap edisinya, majalah ini akan memberitakan indahnya ikan louhan. Kemudian pebisnis akan menambahkan bumbu-bumbu lain. Misalnya seorang pakar yang mengatakan bahwa ikan ini membawa keuntungan (hoki), keberkahan, keselamatan, dan lain sebagainya. Jidatnya yang jenong di gambarkan seolah ikan ini mirip dewa tertentu yang membawa kebaikan. Pesan yang ingin disampaikan adalah, “Peliharalah Louhan, ikan jelmaan dewa pembawa kemakmuran, kekayaan, dan kebaikan”.

Membuat Pasar

Strategi untuk membuat pasar, selain memanfaatkan media massa, juga dengan mengadakan pameran dan kontes. Caranya mudah. Ketika ikan Louhan berhasil dikembang biakkan, pebisnis akan membeli dalam jumlah besar. Kemudian membaginya ke beberapa ‘teman’. Membuat komunitas kecil hobiis. Kontes dan pameran dibuat dengan bantuan publikasi media. Di sanalah ‘permainan’ yang sesungguhnya di mulai. Pebisnis sekaligus akan membentuk harga. Caranya dengan membeli ikan dengan harga yang spektakuler. Misalnya, pebisnis memberi saya uang 200 juta dan meminta saya untuk membeli ikan pemenang kontes dengan harga 200 juta. Ketika ini terjadi, media akan membantu mempublikasikan dengan gegap gempita. LUAR BIASA ! IKAN JENIS MUJAIR LAKU 200 JUTA !!! Kira-kira pesannya seperti itu.

Sambil menunggu respon masyarakat, kontes-kontes, pameran, seminar, publikasi terus berjalan. Harga akan terus naik dan naik hinggak tak masuk akal. Disinilah muncul hobiis asli, kolektor, pebisnis baru dan spekulan. Mereka tanpa sadar akan terlibat sehingga modal untuk promosi pebisnis utama menjadi agak rendah. Semakin hari masyarakat akan dibuat kagum. Semakin banyak yang penasaran dan tertarik, semakin berhasil strateginya. Akhirnya pasar berhasil dibuat sekaligus menciptakan harga.

Saatnya Jualan

Kini tiba saatnya pebisnis akan menikmati hasilnya. Mereka siap jualan. Jelas saja mahal, ikan louhan tidak tersedia bebas. Untuk memperoleh ikan tersebut harus menghubungi dan membeli dari pebisnis utama. Mungkin sebagian pembaca pernah ikut-ikutan membeli ikan louhan saat itu.

Sementara pebisnis utama sudah siap mendistribusikan ikan-ikan tersebut. Laris manis bagai kacang goreng. Ikan louhan anakan dihargai minimal 25 ribu per ekor ! Padahal ikan bandeng yang lezat sekilonya cuma 7 ribu. Luar biasa.

Semakin banyak pembeli maka ada ancaman baru. Ikan Louhan sangat mudah diternakan. Taruh sepasang di akuarium, lama-lama akan berkembang biak dengan sendirinya. Ketika tahap ini, pebisnis utama sudah siap dengan strategi baru. Pebisnis mulai mengklasifiasikan, membuat kelas-kelas, kualitas, nama-nama, varian baru hingga varian aneh. Terakhir, ketika pasar jenuh muncul ikan berbentuk aneh. Padahal ini ikan cacat dan sengaja dibuat cacat agar unik.

Jangka Waktu

Bisnis seperti ini ada titik jenuhnya, dan ini sudah dipertimbangkan sejak awal. Ketika setiap rumah sudah memelihara louhan. Semakin banyak yang mengembang biakkan, maka bisnis harus berhenti. Biarkan orang lain, pemain baru, spekulan, kolektor dan hobiis yang melanjutkannya. Untung besar sudah ditangan.

Jangka waktu bisnis Louhan juga terjadi untuk Anthurium. Keduanya memiliki pola yang sama. Pertama belum dikenal, kemudian orang tahu, lalu populer, kemudian booming, akhirnya hilang.

Ilustrasi Bisnis

Misalnya saya punya uang 2 milyar yang saya gunakan untuk pembuatan peternakan dan impor louhan. Kemudian saya akan membayar media masa, mengadakan pameran, kontes, workshop budidaya louhan, hingga memodali ‘pembeli’.

Ketika booming, harga akan meroket tanpa kendali dengan bantuan hobiis, kolektor, dan spekulan. Ada seekor ikan louhan dibanderol 1 milyar rupiah ! Itupun ada yang beli ! Saya mengikutinya karena saya berlangganan majalah Trubus dan sempat jeblok ketika membeli louhan. Waktu itu Saya membeli dua ekor louhan masing-masing seharga 600 ribu. Menurut teman, di tempatnya harga yang jenis tersebut bisa mencapai 1,5 juta per ekor. Hmmm… Peluang nih, pikir saya. Ketika akan dijual hanya dihargai 250 ribu ! Alasannya, ada tanda hitam dibawah matanya. Katanya itu louhan menangis, nggak bawa hoki. Maksut loh !!! Jadi deh rugi. Akhirnya sih dijual rugi, yang seekor lagi ditukar dengan kucing .anggora. Beeuucchh… Mau untung malah buntung.

Tips

Kalau mau bisnis atau spekulasi di bisnis seperti ini jangan terlalu lama. Cukup dua atau tiga kali transaksi saja. Tapi awalnya lihat dulu trendnya. Anda ada dibagian mana dalam bisnis ini. Kalau baru mulai, okelah, tapi kalau sudah mendekati anti klimaks, sebaiknya jangan ikutan.

Pelajari produknya. Ikan Louhan dan anthurium mudah dikembang biakan, artinya suatu saat produksi akan melimpah dan harga anjlok. Jadi pilih produk yang lebih stabil. Contohnya Koi, Arwana, Adenium. Ketiga produk terakhir lebih menarik, karena susah dan tidak bisa asal-asalan.

Tips ini berlaku juga untuk bisnis MLM, PULSA, BENSIN, ARISAN BERANTAI dan sejenisnya. Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam.
 
Jelas ulasan ini sebenarnya memberikan gambaran nyata bagaimana dengan strategi "nakal" terhadap image, harga dan trend  bisa menjadi senjata ampuh untuk menciptakan pasar.

Berani mencoba ? Harus punya modal besar juga kaleee

http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/11/11/kenapa-ikan-louhan-dan-anthurium-bisa-mahal-411516.html
http://harianking.blogspot.com/2013/08/mafia-pemasaran-belajar-dari-ikan.html

Selasa, 19 Agustus 2014

Sunnah Nabi & Fakta Kesehatan

 

 
1. BAB duduk, beresiko tinggi terkena wasir/ambeien. BAB jongkok lebih bersih dan menyehatkan. ---> dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.

2. Kencing berdiri resiko prostat dan batu ginjal. Kencing jongkok lebih bersih dan menyehatkan. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

3. Enzim di tangan membantu makanan lebih mudah dicerna. Bilamana dibanding dengan besi, kayu, atau plastik, makan dengan tangan lebih bersih, fitrah dan menyehatkan. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

4. Makan dan minum berdiri mengganggu perncernaan. Dengan duduk lebih santun dan menyehatkan. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

5. Makan di kursi, masih kurang menyehatkan. Dengan duduk dilantai, tubuh akan membagi perut menjadi 3 ruang: udara, makanan dan air. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

6. Makan buah setelah makan (cuci mulut) kurang bagus bagi lambung, karena ada reaksi asam. Yang sehat adalah makan buah sebelum makan, membantu melicinkan saluran pencernaan dan membuatnya lebih siap. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

7. Tengkurep & terlentang tidak bagus untuk kesehatan. Tidur menghadap kanan lebih menyehatkan. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

8. Banyak Rahasia Sunnah yg telah diteliti para pakar, dari segi hikmah, manfaat, dan kesehatan. Benarlah yg dikatakan : dibalik sunnah ada kejayaan. Bagi kita, jika misalnya belum tau manfaatnya, terus saja semangat mengikuti adab dan tuntunan Rasul. Manfaat itu efek samping, motivasi utamanya adalah mengikuti adab dan tuntunan Rasul.

9. Seorang dokter Eropa berkata : jika semua manusia amalkan 3 sunnah saja (sunnah makan, sunnah di Kamar Mandi, sunnah tidur), maka harusnya saya berhenti jadi dokter karna tidak ada pasien.

Mari kita semua amalkan, 24 jam hidup dengan sunnah. Bahkan tidur lelap, setiap detiknya akan dianggap dzikir jika sesuai dengan sunnah. "Barang siapa menghidup- hidupkan sunnahku, dia cinta kepadaku. Barang siapa cinta kepadaku, bersamaku di dalam surga".

SubhanAllah...

Senin, 18 Agustus 2014

MAN JADDA WA JADA (Barangsiapa Bersungguh-sungguh maka Pasti Akan Berhasil)



“Man Jadda Wa Jada” (barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil). Begitulah pepatah mengatakan. Dengan kesungguhan tentunya apa yang dicita-citakan akan tercapai. Maka penulis berharap setelah dibuatnya makalah ini, motivasi kita dalam menjalani hidup ini akan semakin bertambah dan menjadi lebih baik. 
 
Man Jadda Wa Jada, sebuah ungkapan yang mulai sering terdengar dalam kehidupan kita. Sepenggal mantra sakti yang memiliki makna yang kuat dan mampu memberikan semangat dalam kehidupan kita. “Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”, begitulah arti ungkapan Arab ini. Man Jadda Wa Jada ini memanglah bukan hadits, tetapi sangatlah sesuai dan selaras dengan sunnatullah. Sebuah ketetapan yang mengisyaratkan manusia bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum selama kaum tersebut tidak berusaha merubahnya sendiri.
Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh.
Jadi, sejauh mana Anda sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana Anda bersungguh-sungguh.
 
Mengukur Man Jadda Wa Jada Pada Diri Anda
Silahkan Anda periksa pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati Anda. Silahkan Anda ukur diri Anda tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju).
  • Sudahkah Anda bersungguh-sungguh melihat peluang. Coba lihat catatan Anda, sudah seberapa banyak potensi peluang yang Anda catat?

  • Seberapa dalam Anda meneliti sebuah ide ?

  • Seberapa banyak ide-ide yang sudah Anda lakukan?

  • Sudah berapa kali Anda gagal dan bangkit lagi mencoba?

  • Seberapa keras Anda mencari solusi masalah Anda?

  • dan sebagainya.
Man Jadda Wa Jada Belum Membumi Jika Masih Berdalih
Jika Anda masih suka mengatakan “tapi” sebagai dalih tidak berusaha, artinya Anda belum bersungguh-sungguh. Mungkin dalih Anda benar, tetapi tetap saja Anda tidak meraih apa yang Anda inginkan.
Jika Anda memang bersungguh-sungguh, akan selalu ada jalan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Akan selalu ada jalan untuk menyelesaikan masalah Anda. Potensi pikiran, hati, dan tubuh Anda sudah cukup untuk mengatasi masalah Anda. Sebesar apa pun masalah Anda. Begitu juga potensi Anda cukup untuk meraih pencapaian tertinggi yang bisa dicapai manusia. Semua orang memiliki potensi yang sama, yang berbeda ialah sejauh mana kita menggunakan potensi tersebut. Sejauh mana kita membumikan man jadda wa jada dalam hidup Anda.
Cara Membumikan Man Jadda Wa Jada
Langkah selanjutnya ialah kita harus membumikan Man Jadda Wa Jada, bukan hanya pepatah penghias dinding, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan kita.
  1. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan mengalahkan rasa malas yang menghambat Anda untuk bertindak.

  2. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan mencari cara mengatasi rintangan dan halangan yang ada di depan Anda.

  3. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan berusaha melengkapi apa yang menjadi kekurangan Anda untuk meraih tujuan besar Anda.

  4. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan belajar jika Anda belum bisa melakukan sesuatu yang diperlukan untuk meraih sukses.

  5. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda tidak akan mudah berhenti, terus berpikir kreatif, mencoba dan mencoba sampai Anda menemukan jalan yang tepat.
Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda tidak akan kalah dengan alasan, justru akan berusaha mengatasi alasan tersebut.
Sudah menjadi fitrah insaniyah, bahwa setiap kita sesungguhnya sedang berproses untuk menjadi lebih baik. Yang harus kita lakukan dan usahakan hanyalah bersungguh-sungguh untuk itu. Membuat prioritas hidup dengan hanya melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan manfaat bagi kehidupan.
Berhentilah melihat hasil. Karna kita tidak dituntut untuk itu, selain dari apa yang kita usahakan. Nilai seseorang dihadapan Rabb-nya adalah dari apa yang diusahakannya. Pilihan aktifitas hidup apa yang dibuatnya. Seberapa besar usaha yang dilakukannya. Seberapa banyak bisa mendatangkan manfaat bagi orang lain. Dikatakan bernilai ketika dia melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan manfaat dan menghindarkannya dari keburukan. Melakukan amal kebaikan dan menjauhkan diri dari perilaku tercela. Memilih mentaati Rabb-nya dan menghindarkan diri melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan murka-Nya. Memperbanyak mensyukuri nikmat-nikmat-Nya dan berhenti mengeluhkan apa yang tidak didapatkannya. Apa yang kita peroleh berbanding lurus dengan apa yang kita usahakan. Tidak akan tertukar dengan yang lain dan berpindah kepada yang lain. Yakinlah, bahwa piala hanya akan diberikan kepada mereka yang berhak mendapatkannya. Dan Anda bisa menjadi salah satunya.
Rabb yang mampu meninggikan langit, menghamparkan bumi dan mencukupi seluruh makhluq yang menghuni dintara keduanya, sungguh maha mampu mencukupi mulut manusia yang hanya beberapa senti ini. Jika kita merasa, Dia tidak mencukupi kebutuhan kita, maka yang sesungguhnya adalah kitalah yang tidak mengetahui apa yang kita butuhkan. Inilah tabiat manusia. Bahkan sekiranya Allah memberinya 2 lembah emas, dia akan memintanya 1 lembah lagi. Begitu seterusnya… “Sesunguhnya Allah mendindingi manusia dan hatinya, dan hanya kepada-Nyalah kita akan dikembalikan”.
Isi Waktu Luang Dengan Berbuat!
Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal pikiran mereka selalu melayangdayang tak tahu arah. Dan, {Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang.} (QS. At-Taubah: 87)
Saat paling berbahaya bagi akal adalah manakala pemiliknya menganggur dan tak berbuat apa-apa. Orang seperti itu, ibarat mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi tanpa sopir, akan mudah oleng ke kanan dan ke kiri. Bila pada suatu hari Anda mendapatkan diri Anda menganggur tanpa kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah, dan cemas! Sebab, dalam
keadaan kosong itulah pikiran Anda akan menerawang ke mana-mana;
mulai dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini,
hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu Anda alami.
Dan itu, membuat akal pikiran Anda tak terkendali dan mudah lepas kontrol.
Karena itu bangkitlah sekarang juga. Kerjakan shalat, baca buku,
bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar, atau
berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir kekosongan itu! Ini, karena janganlah berhenti sejenak pun dari melakukan sesuatu yang bermanfaat.
“Seseorang boleh saja berkata, “Saya telah menemukan kebahagiaan sejati setelah bergelimang dengan harta kekayaan yang saya miliki. Saya sudah puas dengan hasil keringat saya.” Atau seorang pejabat bergaji tinggi bisa saja bertutur bahwa dengan posisinya yang ‘basah’ ia akan berkesempatan merasakan kenikmatan hidup. Atau mungkin saja seorang bintang film bercerita bahwa ia merasakan kedamaian dalam hidup setelah duit tak pernah berhenti mengalir ke sakunya.
Tetapi tidak mungkinkah di balik pernyataan itu ada terselubung perasaan cemas, khawatir dan gelisah, ibarat awan hitam yang menutupi wajah rembulan?
Kegelisahan, kecemasan, ketidakteteraman, adalah ‘pekerjaan harian’ bagi manusia, kecuali mereka yang telah menemukan jalan yang benar. Rasa cemas itu bisa menyangkut urusan yang kecil-kecil maupun yang besar-besar. Bahkan banyak orang yang sekadar menginginkan seorang gadis lalu tidak kesampaian, bisa memilih bunuh diri saking stresnya. Tidak sedikit pula yang mengamuk hanya karena persoalan uang seribu rupiah. 
Bagi yang telah mengenal hakikat hidup, hal-hal remeh seperti itu tidak perlu membuatnya hilang akal. Allah swt jauh-jauh sebelumnya telah menurunkan obat penawar kegelisahan dan kecemasan ini dengan agama. Melalui agama (Islam) ini, Allah memperkenalkan diri-Nya bahwa Dialah yang Maha Kuasa, Maha Sempurna dan Maha Ahad. Pengetahuannya meliputi segala yang telah lalu, kini dan esok. Penglihatan-Nya jauh di atas menembus ruang dan waktu. Melalui pendekatan kepada kekuasaan-Nya ini sebenarnya sudah bermakna obat. Dijamin manusia tidak akan gelisah selamanya. 
Islam memperkenalkan cara pandang yang jauh lebih luas tentang kehidupan. Bahwa hidup ini bukan sekadar pulang-balik dari rumah ke tempat kerja, sampai rumah lalu tidur, besok berangkat lagi, kawin, punya anak. Hidup ini indah dan penuh dimensi, yang terdiri dari beberapa babak. Babak akhir nanti bergantung pada kesuksesan menapaki hidup pada babak sekarang ini. Konsep seperti ini akan menuntut seseorang untuk mengontrol dirinya secara mandiri, dan membimbing untuk tidak segera putus asa menghadapi persoalan. 
Terapi shalat 
Kaum muslimin tidak perlu ikut-ikutan orang lain untuk mencari ketenangan hidup dengan melakukan meditasi segala macam. Seperti diketahui, belakangan ini bermunculan kelompok meditasi di berbagai kota. Malah dua di antaranya, yang mengaku berasal dari India dan kini membuka cabang di Jakarta, mengklaim telah memiliki lebih 8.000 cabang di 58 negara. Tujuan organisasi ini tidak lain adalah untuk menjaring para eksekutif yang kini makin banyak ditimpa penyakit modern: stres dan gelisah. 
Sungguh sangat disayangkan kalau ada kaum muslimin yang tertarik pada tatacara pengobatan yang seperti ini. Sebab secara syar’i bukan saja telah terjadi pelanggaran, karena bercampurnya lelaki dan perempuan dalam satu ruangan tanpa aturan yang jelas, tetapi juga ada sebuah gambar ka’bah dan dua kaligrafi bertuliskan Allah dan Muhammad yang dihimpit dua simbol agama lain. 
Sebenarnya shalat jauh menawarkan terapi yang lebih efektif dan ampuh untuk penyakit-penyakit gelisah seperti itu. Tentunya apabila shalat yang ada ditegakkan dengan cara yang baik dan khusyu’. Sayangnya yang kita lakukan selama ini shalat bukan hanya dianggap sebagai suatu kewajiban, tapi terkadang sebagai beban. Padahal teori pengobatan berkata, apabila kita yakin, maka sebagian dari penyakit itu telah disembuhkan.
Shalat bahkan bukan hanya akan memberikan kesembuhan terhadap beben-beban ruhani akibat lelahnya menghadapi pertarungan hidup, tapi juga akan memberikan kemenangan, di dunia dan di akhirat. Orang yang shalatnya benar, tidak malah gelisah setelah shalat, akan tetapi ada perasaan lega dan tenteram karena baru saja bertemu dengan Allah, Penguasa Segala Sesuatu. Bertemu kepada Dzat yang menciptakan segala sesuatu di alam ini, termasuk jalan yang terbaik untuk hamba-Nya. Orang yang ketika menghadapi Tuhan mempunyai perasaan penghambaan seperti ini akan enteng hidupnya. Shalat akan dijadikan sebagai media untuk memohon bimbingan dan petunjuk agar tidak keliru dalam meniti kehidupan. Hidup ini dipasrahkan kepada-Nya, tawakkal. 
Meraih cinta-Nya 
Untuk mendapatkan cinta tentu memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Begitu juga untuk dapat meraih cinta dari Allah swt, kita dituntut berkorban. In tanshurullaha yanshurkum, kata Allah, apabila kamu menolong agama Allah, maka Allah akan menolongmu. Menolong, bila yang melakukan adalah Allah, maka dapat diartikan dengan selesainya segala urusan yang ditolong. Ini adalah kunci kehidupan itu sendiri.
Manusia yang meyakini Islam sebagai jalan hidup satu-satunya berarti sudah memilih tauhid yang benar. Berarti ia akan cenderung mengenal Allah lebih dekat, sehingga menimbulkan perasaan cinta kepada-Nya. Kalau sudah tumbuh cinta maka ia akan memandang Allah sebagai Sumber segala hidup, Sumber kesempurnaan, Sumber segala rahmat, serta percaya bahwa Dia dekat dengannya setiap saat. Temali batinpun akan berbicara, ke mana pun juga pergi akan ada ‘benang’ kontrol yang menghubungkan dengan Dia. Keyakinan dan kesadaran seperti ini selain memberikan nuansa yang indah juga plus menciptakan kekuatan baru untuk melangkah menapaki hidup.
Mungkin pertanyaan yang menggelitik akan muncul, menggoda pikiran kita, “Bagaimana sesungguhnya kita dapat berhubungan akrab dengan Tuhan dan sejauh mana kita mengetahui bahwa kita telah dekat kepada-Nya?”
Allah swt berfirman, “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Makin kuat keyakinan dan kesadaran kita akan dekatnya Allah maka makin tenteram pula hati ini dan makin besar kebahagiaan yang dicapai. Oleh karena itu dalam al-Qur’an disebutkan, alaa bidzikrillahi tathmainnul-quluub, ingatlah sesungguhnya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Dzikir yang dilakukan terus-menerus akan membuat ruhani menjadi kuat, pribadi manusia akan memperolah kekuatan transenden yang luar biasa. Sebagai dampaknya hati akan selalu bahagia, tenteram dan memperoleh kedamaian abadi.
Kunci segalanya 
Kekuatan apa lagi yang akan bisa menyaingi jika manusia telah menemukan Tuhannya? Kekuatan ini dapat menyingkirkan ila-ilah yang bertengger dalam pikiran manusia, dalam jiwanya. Tidak hanya itu, semua kekuatan, harta kekayaan, pangkat dan status, serta semua urusan dunia tidak banyak artinya di kala Allah telah menyatu dalam jiwa. 
Inilah kunci dari segalanya. Mereka yang sudah merapatkan dirinya pada sandaran Sang Maha Kuasa, akan menghadapi kehidupan dengan serba mudah. Kesulitan yang ada bahkan dianggapnya sebagai kesyukuran. Karena dengan kesulitan itu akan mengurangi beban dosa dan kesalahannya. Kesulitan dan kesusahan hidup bukan dianggap sebagai musibah yang dapat menyeretnya kepada kekufuran, tapi justru sebagai cubitan peringatan agar kontrol komunikasinya dengan Tuhan tetap berjalan, tetap seimbang. 
Inilah bentuk kecintaan dari Yang Maha Hakiki kepada hamban-Nya. Demonstrasi kecintaan itu diwujudkan dalam berbagai tindakan-Nya yang terkesan menyengsarakan dan menyulitkan si hamba. Padahal itulah cara yang paling baik dan pas untuk manusia. Musibah dan penderitaan-penderitaan digelar-Nya, yang bagi kebanyakan manusia lebih mudah mengantar kepada kesadaran dan keinsyafan.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kesungguhan merupakan kunci keberhasilan seseorang. Akan tetapi tidak hanya dengan itu saja, kedekatan dengan sang Khaliq pun itu sangat berpengaruh sekali. Artinya, antara kesungguhan seseorang dengan kedekatannya kepada sang Khaliq sangat berkaitan erat dengan keberhasilannya dalam meraih kesuksesan. Semoga tulisan ini bisa memberikan pencerahan kepada kita semua, tentunya bagi mereka yang sedang membutuhkan motivasi untuk lebih baik lagi dalam mengarungi romantika kehidupan ini.